Sahabat fisioner kali ini kita akan membahas topik tentang “ombak dan penyebabnya?”. Sudah tahukah sahabat fisioner apa itu ombak? Apa saja penyebab terjadinya ombak? Untuk lebih memahaminya silahkan sahabat fisioner mempelajari topik berikut ini.
Topik: Ombak dan penyebabnya?
Sahabat fisioner mungkin sudah sering berlibur ke pantai, bisa sendirian, bersama teman, atau bersama keluarga. Liburan ke pantai tentunya sangat menyenangkan. Banyak hal yang bisa kita lakukan saat dipantai, misalnya jalan/berlarian di pinggir pantai, mandi, bermain pasir, merasakan deburan ombak di kaki, atau sekedar menikmati matahari terbit atau terbenam. Satu hal menarik yang bisa untuk kita amati saat di pantai adalah ombak. Saat kita memandang jauh ke lautan, kita bisa melihat ombak sudah mulai terbentuk dan menggulung hingga akhirnya sampai ke pantai. Apakah sahabat fisioner pernah terpikir apa yang menyebabkan terjadinya ombak? Untuk mengetahuinya silahkan sahabat fisioner simak penjelasannya berikut ini.
1. Definisi Ombak
Apa itu ombak? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata ombak adalah gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Ombak merupakan suatu fenomena alam berupa gerakan air laut turun-naik atau bergulung-gulung.
2. Penyebab
Terjadinya Ombak
Proses terjadinya ombak
biasanya karena adanya angin yang berhembus dan mendorong permukaan air laut
sehingga terjadi gerakan. Angin merupakan udara yang bergerak. Angin ini akan
bergesekan dengan permukaan air laut dan mengangkat air laut ke atas, tetapi
gaya gravitasi bumi menariknya ke bawah sehingga menimbulkan gerakan naik
turun. Gerakan naik turun inilah yang merupakan sumber gelombang dan akan
menjadi ombak. Tinggi rendanya ombak yang diakibatkan oleh angin tergantung
pada kecepatan serta kekuatan angin yang mengenai permukaan laut tersebut.
Dikutip dari pusat
meteorologi maritim kecepatan angin adalah satuan yang mengukur kecepatan
aliran udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dan diukur dengan menggunakan
anemometer atau dapat diklasifikasikan dengan menggunakan skala Beaufort yang
didasarkan pada pengamatan pengaruh spesifik dari kecepatan angin tertentu.
Berikut penjelasan terbentuknya gelombang laut yang disebabkan oleh angin dalam skala Beaufort.
Skala |
deskripsi |
Kecepatan
angin |
Tinggi
gelombang |
0 |
Calm (udara tenang) |
<1 |
0 |
1 |
Light air (angin lemah) |
1-3 |
0-0,2 |
2 |
Light Breeze (angin lemah) |
4-6 |
0,2-0,5 |
3 |
Gentle Breeze (angin lemah) |
7-10 |
0,6-0,9 |
4 |
Moderate Breeze (angin sedang) |
11-16 |
1,0-1,7 |
5 |
Fresh Breeze (angin segar) |
17-21 |
1,8-2,9 |
6 |
Strong Breeze (angin kuat) |
22-27 |
3,0-3,9 |
7 |
Near gale (Angin ribut) |
28-33 |
4,0-5,4 |
8 |
Gale (angin ribut sedang) |
34-40 |
5,5-6,9 |
9 |
Strong Gale (Angin ribut kuat) |
41-47 |
7,0-8,9 |
10 |
Storm (Badai) |
48-55 |
9,0-10,9 |
11 |
Violent storm (Badai kuat) |
56-63 |
11,0-13,9 |
12 |
Hurricane (topan) |
64+ |
14 |
Dalam tabel tersebut, kecepatan angin dinyatakan dengan satuan knot (1 knot = 0,5 m/s = 1 mil laut/jam = 1,8 km/jam) dan tingggi gelombang dinyatakan dalam satuan meter. Perlu di catat bahwa tinggi gelombang diukur pada perairan terbuka, bukan dipesisir atau perairan sempit.
Baca juga: gelombang mekanik
Penyebab lain terjadinya
ombak adalah gaya gravitasi dari bulan atau matahari. Gaya gravitasi bulan akan
menarik air laut ke atas, akan tetapi gaya gravitasi bumi akan menarik air laut
ke bawah, gerakan turun naiknya air laut ini akan menimbulkan ombak. Besar
kecilnya ombak dipengaruhi oleh fase-fase bulan.
Penyebab lain terjadinya
ombak/gelombang adalah gempa dan tanah longsor. Tsunami yang terjadi di kota Palu
dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada jumat, 28 September 2018, disebabkan
oleh gempa. Di bagian Teluk Palu, tsunami disebabkan adanya longsoran sedimen
dasar laut di kedalaman 200-300 meter. Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara
di teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa,
dan memicu terjadinya tsunami. Sementara itu dibagian luar teluk Palu, tsunami
disebabkan oleh gempa lokal.
Berbeda halnya dengan Tsunami yang terjadi di kota Palu dan Kabupaten Donggala, Tsunami yang terjadi di Anyer pada Sabtu malam 22 Desember 2018, diduga disebabkan oleh longsoran bawah laut karena pengaruh dari erupsi gunung anak Krakatau. Longsoran ini mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami.
Demikianlah penjelasan tentang ombak dan penyebabnya. Semoga memberikan wawasan dan memberikan semangat untuk senantiasa belajar fisika.
Sumber:
https://maritim.bmkg.go.id/glossaries/60/Kecepatan-angin
https://knightgenerous93.wordpress.com/2019/01/12/73/
https://tekno.tempo.co/read/1158093/tidak-ada-gempa-tektonik-apa-penyebab-tsunami-anyer/full&view=ok
Artikel lainnya:
1. Torsi
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
2. Hukum
kekekalan momentum sudut dan aplikasinya pada penari balet
3. Kapasitor
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari hari
4. Cepat
rambat bunyi dan pengukuran kedalaman laut
5. Efek
Doppler dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
6. Lensa
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
7. Cermin
cekung dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
8. Cermin
cembung dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
9. Hukum
Bernoulli dan aplikasinya pada sayap pesawat terbang
10. Usaha
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
11. Gerak
melingkar dalam kehidupan kita
12. Vektor
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
13. Gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
14. Gerak
lurus beraturan (GLB) dan permasalahan kontekstualnya dalam kehidupan
sehari-hari
15. Pemuaian
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
16. Rangkaian
seri R-L-C dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
17. Induksi
magnetik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari atau teknologi
18. Hukum
Archimedes dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari atau teknologi
19. Impuls
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
20. Persamaan
kontinuitas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
21. Hukum
Pascal dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
22. Transformator
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
No comments:
Post a Comment